Ilustrasi anak bermain
TRIBUNNEWS.COM -PSIKOLOG anak dan play therapist dari Universitas Indonesia, Dra Mayke, menjelaskan, tumbuh kembang anak dapat dipantau dan diukur dari tumbuh, aktif, dan tanggap (TAT).
"Untuk pertumbuhan fisik, diperlukan gizi yang tepat. Satu di antaranya melalui susu untuk mendukung tumbuh kembang batita. Tumbuh dan kembang pada masa batita (1-3 tahun) terjadi secara pesat ditandai dengan ketiga aspek tersebut," ungkap Mayke dihadapan peserta yang hadir dalam seminar nasional bertajuk Batita Indonesia Tumbuh Aktif Tanggap di PCC, yang diselenggarakan Nestle Dancow pekan lalu.
Dia menambahkan, tumbuh terjadi perubahan secara kuantitatif. Misalnya bertambah berat, tinggi, jumlah gigi dan sebagainya. Sedangkan kembang, terjadi perubahan secara kualitatif. Seperti meningkatnya kemampuan anak dalam keterampilan, kepintaran, dan kemandirian, pergaulan, kendali diri dan PD.
Selain gizi, permainan stimulasi dan mainan juga penting diberikan guna tumbuh kembang anak yang optimal. Satu di antaranya bentuk stimulan yang baik untuk mengembangkan aspek motorik halus dan kasar seorang anak, adalah dengan memberikan permainan edukatif. Seperti permainan mengenal warna, bentuk, dan lainnya.
"Bermain merupakan hak anak dan ini sama pentingnya dengan pendidikan itu sendiri. Bermain yang melibatkan interaksi akan merangsang pola pikir anak, juga melatih kecerdasan emosi mereka," jelas Mayke.
Peranan lingkungan sangat penting dalam tumbuh kembang anak melalui asupan gizi yang seimbang dan stimulasi yang tepat. Untuk menciptakan seorang anak tumbuh aktif dan tanggap dapat dicapai dengan perkembangan maksimal.
"Asah, asih, asuh, dari orangtua terhadap anaknya dapat mempengaruhi perkembangan anak itu sendiri. Pola asuh yang baik, peka, dan tanggap, serta dapat membina hubungan dua arah yang baik dengan sang anak, maka perkembangan maksimal dari anak tentunya akan mudah tercapai," jelasnya.
Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ali Khomsan MS, menambahkan semakin baik pengasuhan yang diberikan orangtua kepada anaknya semakin baik status gizi anak dan semakin baik pula kualitas perkembangan anak.
"Pola asuh ibu terhadap anaknya menjadi hal penting untuk mendukung tumbuh kembang anak," papar Ali Khomsan. Ia menjelaskan pengasuhan di sini didefinikan sebagai cara-cara memberi makan, merawat, mengajarkan kebersihan, dan lain-lain yang dilakukan oleh ibu atau anggota keluarga lainnya.
"Untuk pertumbuhan fisik, diperlukan gizi yang tepat. Satu di antaranya melalui susu untuk mendukung tumbuh kembang batita. Tumbuh dan kembang pada masa batita (1-3 tahun) terjadi secara pesat ditandai dengan ketiga aspek tersebut," ungkap Mayke dihadapan peserta yang hadir dalam seminar nasional bertajuk Batita Indonesia Tumbuh Aktif Tanggap di PCC, yang diselenggarakan Nestle Dancow pekan lalu.
Dia menambahkan, tumbuh terjadi perubahan secara kuantitatif. Misalnya bertambah berat, tinggi, jumlah gigi dan sebagainya. Sedangkan kembang, terjadi perubahan secara kualitatif. Seperti meningkatnya kemampuan anak dalam keterampilan, kepintaran, dan kemandirian, pergaulan, kendali diri dan PD.
Selain gizi, permainan stimulasi dan mainan juga penting diberikan guna tumbuh kembang anak yang optimal. Satu di antaranya bentuk stimulan yang baik untuk mengembangkan aspek motorik halus dan kasar seorang anak, adalah dengan memberikan permainan edukatif. Seperti permainan mengenal warna, bentuk, dan lainnya.
"Bermain merupakan hak anak dan ini sama pentingnya dengan pendidikan itu sendiri. Bermain yang melibatkan interaksi akan merangsang pola pikir anak, juga melatih kecerdasan emosi mereka," jelas Mayke.
Peranan lingkungan sangat penting dalam tumbuh kembang anak melalui asupan gizi yang seimbang dan stimulasi yang tepat. Untuk menciptakan seorang anak tumbuh aktif dan tanggap dapat dicapai dengan perkembangan maksimal.
"Asah, asih, asuh, dari orangtua terhadap anaknya dapat mempengaruhi perkembangan anak itu sendiri. Pola asuh yang baik, peka, dan tanggap, serta dapat membina hubungan dua arah yang baik dengan sang anak, maka perkembangan maksimal dari anak tentunya akan mudah tercapai," jelasnya.
Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ali Khomsan MS, menambahkan semakin baik pengasuhan yang diberikan orangtua kepada anaknya semakin baik status gizi anak dan semakin baik pula kualitas perkembangan anak.
"Pola asuh ibu terhadap anaknya menjadi hal penting untuk mendukung tumbuh kembang anak," papar Ali Khomsan. Ia menjelaskan pengasuhan di sini didefinikan sebagai cara-cara memberi makan, merawat, mengajarkan kebersihan, dan lain-lain yang dilakukan oleh ibu atau anggota keluarga lainnya.
Editor: Anita K Wardhani | Sumber: Tribun Pontianak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar